Berawal dari kisah nyata ku tuliskan apa yang aku rasakan dan apa yang ku lihat.
"Pengorbanan adalah awal dari Kesuksesan"
Palangkaraya, 28 Juni 2011 / Pukul 12:28 AM.
Dilema akan suatu makna kehidupan selalu terjadi serta menjadi dupa kehidupan bagi setiap orang untuk memaknai kehidupan. Tersirat akan sebuah takdir yang memisahkan anak ayam akan induknya, namun dia harus mengapdi berjuang untuk hidupnya dan bukan untuk orang lain, kini ia harus mengumpulkan setiap kemampuannya untuk membantu orang lain dengan tulus hati, namun tak di sangka di balik ketulusannya untuk membantu orang terkadang menyakitkan bagi dirinya, mengapa kamu hanya diam???
Aku yang menjadi batu sandunganmu untuk menampung air mata mu yang tak henti-hentinya menangis, mengisah semua kesedihanmu, namun aku hanya berkata dan tidak bisa berbuat untuk membantumu.
Kesedihanmu adalah saat itu, namun esoknya lagi semua akan kembali seperti biasa, tak jarang itu akan terulang dan terulang lagi. Jangan menyerah semua ini ada tumpuan akhirnya, Tuhan Yesus akan memberikan jawaban akan semua pengorbananmu.
Kau lakukan semua pekerjaanmu dengan apa yang di perintahkan, kau bagaukan budak yang tak pernah henti-hentinya bekerja, habis satu datang lagi yang lain, istirahat sejenak hanya untuk turun minum setelah itu datang lagi kerja lagi, ya seperti itulah yang kamu jalani menghiasai hari-hari mu. Kau tetap bertahan dengan selalu bersabar bahkan kamu juga berkata "jika aku berhasil jangan sampai aku melupakan mereka". kata-kata mu membuatku merasa terharu akan begitu tulusnya pengorbananmu, jiwa mu begitu teramat sering sering tersakiti ya walaupun aku juga dimikian, dan walaupun kamu merasa terhimpit akan problema dinamika kehidupan yang membuat mu selalu menangis namun kamu sabarnya luar biasa.
Tak dapat ku kisahkan perjalanan hidupmu yang begitu mengharukan hanya akan meneteskan air mata saja jika ku terus menuliskan inci demi inci dalam goresan tengah malam ini. Suatu harapan ku semoga kamu bisa mendapatkan dengan apa yang telah kamu inginkan untuk membantu orang tua mu. Selalu berdoa adalah pintu utama untuk mengetok hati Tuhan jawaban demi jawaban akan terbuka seiring berjalannya waktu. (/Juliandi Godwin Piterly)